TSGoGSCpBSG0TpMiTSOlGfr9Td==

DPR Dukung GBK Masuk PSN, Prioritas Sebagai Pusat Olahraga

DPR Dukung GBK Masuk PSN, Prioritas Sebagai Pusat Olahraga
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

JAKARTA, INDONESIA TERKINI - DPR RI menyatakan dukungannya terhadap rencana memasukkan Gelora Bung Karno (GBK) ke dalam proyek strategis nasional (PSN) pada tahun 2025.

Namun, anggota Komisi X DPR Andreas Hugo Pareira menegaskan bahwa esensi GBK sebagai pusat olahraga harus tetap diutamakan.

"Secara umum kami mendukung, namun esensi dan fungsi utamanya sebagai pusat olahraga tidak boleh tergeser," ujar Andreas, Rabu (10/7/24).

Menurutnya, GBK merupakan ikon nasional dan memiliki reputasi internasional di bidang olahraga.

Ia menekankan bahwa pengembangan GBK harus memberikan manfaat bagi masyarakat, bukan hanya keuntungan komersial.

"Kami minta kepada Pemerintah untuk mengutamakan kepentingan masyarakat apabila ingin mengambil kebijakan. Mengingat GBK ini adalah spot favorit dari muda mudi ibukota," tegasnya.

Andreas juga meminta transparansi dan partisipasi publik dalam setiap tahap pengembangan PSN GBK.

Ia berkomitmen untuk mengawal rencana tersebut agar berjalan sesuai dengan tujuannya.

"Kami akan mengawal proses ini dengan ketat untuk memastikan bahwa setiap langkah diambil dengan transparan dan melibatkan partisipasi masyarakat. GBK adalah milik kita semua, dan keputusan terkait masa depannya harus mencerminkan kehendak dan kepentingan rakyat Indonesia," katanya.

Menparekraf Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa bentuk investasi baru di kawasan GBK akan dikaji oleh pihak pengelola selaku Badan Layanan Umum (BLU) untuk memberikan masukan kepada pemerintah terkait kebutuhan fasilitas tambahan melalui PSN.

"Pada prinsipnya DPR mendukung kemajuan pendidikan, olahraga, seni dan budaya. Tapi itu semua harus dilakukan sesuai mekanisme yang berlaku, dan harus betul-betul mengutamakan kepentingan masyarakat dan bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia," pungkas Andreas.

Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ketik kata kunci lalu Enter

close