 |
IndonesiaTerkini.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Lembaga Studi Arus Informasi (LSAI) menyelenggarakan sosialisasi literasi keuangan bagi ratusan mahasiswa dari STKIP PGRI Sumenep, Jawa Timur.
Acara ini dihadiri oleh Lutfi Arnawan, Analis Senior OJK Provinsi Jawa Timur, serta Abd. Wafi dari Bank Mandiri Sumenep yang menjadi pemateri.
Lutfi Arnawan menekankan pentingnya perencanaan keuangan yang baik dan mengingatkan mahasiswa untuk waspada terhadap praktik-praktik keuangan berisiko, seperti investasi ilegal dan pinjaman online yang tidak terdaftar di OJK.
"Oleh karena itu, penting untuk selalu mengecek legalitas dari setiap produk keuangan yang akan kita gunakan," terang Lutfi Arnawan, Senin (26/8/2024).
Sementara itu, Abd. Wafi memberikan penjelasan mendalam tentang investasi, terutama mengenai pemahaman risiko dan pemilihan instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko individu.
"Kita harus tahu mana yang legal dan ilegal. Sehingga tidak terjebak dalam praktik jasa keuangan yang merugikan," ujarnya.
Sekretaris LSAI, Hosnan, menyatakan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan manfaat bagi mahasiswa dan meningkatkan kesadaran mereka akan literasi keuangan.
"Investasi bukan hanya untuk orang yang sudah mapan secara finansial, tetapi juga sangat penting bagi generasi muda," kata Wafi kepada para mahasiswa.
Dengan pengetahuan yang lebih baik, diharapkan mahasiswa dapat menghindari praktik keuangan yang merugikan.
"Semoga teman-teman mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapat dalam aktivitas mereka sehari-hari, terutama dalam hal mengelola keuangan," ujar Hosnan usai sosialisasi literasi keuangan di STKIP PGRI Sumenep.
Ketua STKIP PGRI Sumenep, Asmoni, menyambut positif kegiatan literasi keuangan ini dan berharap agar acara serupa dapat diadakan secara berkala di masa depan.
"Harapan kami, kerja sama ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi bisa terus berlanjut di masa depan, baik dalam kegiatan serupa maupun bentuk kerja sama lainnya," ungkapnya.
